Siapa sih yang tidak mengenal komodo? Kadal raksasa yang menjadi predator tertinggi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya ini memiliki bentuk yang menyerupai monster naga dari beberapa mitologi dunia. Oleh karenanya bukan hal yang aneh bila komodo menjadi salah satu daya tarik serta keistimewaan dari Indonesia. Hal ini disebabkan komodo hanya dapat ditemukan di Indonesia. Tepatnya di pulau Komodo, Rinca, Gili Motang, Flores dan Padar. Namun, selain disebut sebagai binatang langka dan hanya ditemukan di Indonesia, tahukah kamu? Bahwa komodo juga memiliki banyak fakta menarik dan unik. Penasaran dengan fakta-fakta menarik dari komodo? Mari simak beberapa fakta menarik komodo asal Indonesia tersebut, dengan membaca beberapa uraiannya berikut ini.
1. Memiliki Bisa yang Mematikan
Komodo merupakan hewan purba yang masih hidup sampai saat ini. Selain sebagai hewan langka maupun kadal terbesar yang terkenal berasal dari Indonesia, komodo ternyata memiliki bisa yang sangat mematikan lho. Bahkan bisa dari komodo dinilai lebih mematikan dibandingkan bisa ular. Ini tentunya bukan sebuah omong kosong belaka. Sebab sudah ada penelitian yang menjadi dasarnya.
Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa komodo dapat membunuh seekor kerbau besar hanya dalam sekali gigitan. Dari hasil penelitian tersebut, juga diketahui bahwa komodo menyimpan racun tersebut di rahang bagian bawahnya. Setelah menggigit mangsanya hingga terluka, komodo akan menyuntikan racun lewat lidahnya yang berbisa pula. Inilah yang membuat, mangsa sebesar apapun bisa dibunuh oleh komodo.
Jadi teori yang selama ini, menyatakan bahwa mangsa komodo mati akibat bakteri dalam air liur komodo, terpatahkan. Memang benar air liur komodo mengandung bakteri, namun bakteri tersebut dalam skala yang tidak terlalu banyak. Sehingga hanya kemungkinan kecil bila, komodo bisa membunuh mangsanya lewat air liurnya.
2. Berubah Menjadi Sangat Agresif dan Kanibal, Ketika Kelaparan
Komodo termasuk ke dalam kategori hewan karnivora ( pemakan daging ). Namun layaknya hewan karnivora yang sedang kelaparan lainnya, komodo juga bisa menjadi sangat agresif ketika sedang kelaparan. Bahkan komodo tak segan untuk membongkar makam manusia dan memakan jenazah yang dikuburkan.
Tak hanya itu, komodo juga tidak segan-segan untuk memakan temannya. Bahkan komodo dewasa bisa saja memakan bayi mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa komodo bukanlah hewan yang ramah. Termasuk kepada kelompok atau sejenisnya sendiri. Untuk itulah kamu tidak akan menemukan komodo hidup secara berkelompok.
3. Mampu Mengonsumsi Makanan Sebanyak 80% dari Bobot Tubuhnya
Komodo adalah kadal purba raksasa asal Indonesia, yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. Seekor komodo bahkan bisa memiliki panjang mencapai 2,7 sampai 3 meter. Selain itu, bobot atau berat dari komodo dewasa bisa mencapai 166 kg. Bagaimana? Cukup mengesankan bukan?
Akan tetapi, ukuran komodo ini ternyata juga mempengaruhi selera makannya. Komodo termasuk hewan yang memiliki selera makan sangat tinggi. Apalagi dengan rahang super elastisnya. Hal ini membuat komodo mampu menelan mangsa yang sangat besar. Bahkan mangsa yang memiliki besar 80 % dari bobot tubuhnya.
Meskipun memiliki selera makan yang sangat tinggi ketika makan, namun intensitas berburu komodo cukup lama. Biasanya komodo akan berburu mangsa sebulan sekali. Tapi semua kembali lagi ke ukuran mangsa yang didapatkan. Semakin besar mangsa yang dimakan maka semakin lama intensitas berburunya.
Hal ini disebabkan, komodo adalah salah satu hewan dengan sistem pencernaan yang lambat. Sehingga, meski mampu menelan mangsa dengan ukuran yang sangat besar proses pencernaan makanan di dalam tubuhnya cenderung lama. Oleh karena itu pula, biasanya setelah melakukan makan besar, komodo akan berjemur di bawah sinar matahari. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memperlancar sistem pencernaannya.
Walaupun menelan mangsa utuh, namun komodo akan memuntahkan sisa makanan yang benar-benar tidak dapat dicerna olehnya. Sisa makanan tersebut berupa bagian-bagian tubuh tertentu dari mangsa yang benar-benar tidak bisa dicerna. Seperti halnya tulang keras, gigi, rambut dan tanduk.
4. Komodo Muda Selalu Bersembunyi dari Komodo Dewasa
Seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya, fakta menarik komodo dewasa ini tidak segan-segan untuk membunuh komodo muda, meskipun itu bayinya sendiri. Untuk itulah, umumnya komodo muda akan bersembunyi dari komodo-komodo dewasa termasuk dari orang tuanya. Tentunya ini dilakukan demi keselamatannya sendiri.
Komodo muda biasanya akan bersembunyi dengan memanjat pohon yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan, komodo muda masih memiliki cakar yang tajam dan bobot tubuh yang tidak terlalu berat. Sehingga komodo muda bisa memanjat pohon dengan mudah. Mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, sampai menginjak umur 4 tahun mereka baru akan turun dari pohon. Sebab semakin bertambahnya umur maka berat mereka akan semakin bertambah dan lama kelamaan mereka tidak akan bisa menaiki pohon dengan mudah. Hal ini pula yang menjadi alasan, pohon adalah tempat aman komodo muda untuk bersembunyi dari komodo dewasa.
Tak hanya itu, ada cara lain yang digunakan komodo muda untuk bersembunyi dari komodo-komodo dewasa. Namun cara ini akan terdengar sedikit menjijikkan. Jadi, komodo muda akan berguling-guling di atas kotoran miliknya maupun komodo lain. Hal ini digunakan untuk menyamarkan bau tubuh, sehingga penciuman komodo dewasa terkecoh.
5. Tidak Dapat Mendengar dengan Baik dan Memiliki Penciuman yang Tajam
Komodo memang memiliki indra pendengaran. Akan tetapi kemampuan mendengar ini, tidak bisa diandalkan untuk berburu. Sehingga komodo tidak pernah menggunakan pendengarannya untuk berburu. Sebab sebenarnya indra pendengaran komodo tidak cukup baik. Hal ini dikarenakan komodo tidak bisa mendengar suara rendah maupun lebih tinggi.
Oleh karenanya, komodo lebih sering menggunakan indra penciumannya untuk berburu. Sebab komodo memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Namun, fungsi indra penciuman komodo berbeda dengan fungsi indra penciuman manusia maupun hewan mamalia lainnya. Bila manusia atau hewan mamalia selain komodo menggunakan indra penciuman untuk mencium bau, komodo menggunakan indra penciuman untuk mengidentifikasi keberadaan mangsa.
Komodo memiliki vomeronasal atau yang lebih terkenal dengan nama organ Jacobson yang berada di hidung. Organ ini berfungsi untuk melakukan identifikasi feromon di udara. Jadi, cara kerjanya adalah ketika lidah komodo mendapatkan sampel udara serta konsentrasi kimiawinya, maka secara otomatis vomeronasal akan mengidentifikasi letak atau posisi dari mangsa di sekitarnya. Namun jangan salah, ketajaman fungsi penciuman ( organ Jacobson) ini, mampu menempuh jarak beberapa kilometer.
6. Komodo Betina Tidak Membutuhkan Komodo Jantan untuk Berkembang Biak
Komodo merupakan salah satu hewan yang cukup unik. Terutama dalam proses perkembangbiakannya. Umumnya komodo berkembang biak dengan cara bertelur seperti hewan ovipar lainnya. Namun ada hal yang menarik perhatian. Komodo betina bisa berkembang biak tanpa komodo jantan.
Namun, berbeda dengan hewan hermafrodit yang dapat berkembang biak sendiri, karena memiliki dua alat kelamin. Komodo adalah hewan dengan satu kelamin. Lalu bagaimana bisa komodo betina bertelur tanpa dibuahi oleh komodo jantan? Hal ini dikarenakan komodo betina akan bertelur dengan proses partenogenesis.
Partenogenesis sendiri adalah proses dimana sel telur akan membuahi satu sama lain. Sehingga perkembangan biakan akan tetap terjadi meskipun tanpa dibuahi sperma. Hal inilah yang membuat komodo betina tidak memerlukan komodo jantan. Bahkan beberapa komodo betina ada yang tidak pernah hidup bersama dengan komodo jantan.
7. Dikenal dengan Nama “Ora” oleh Penduduk Sekitar
Selama ini, kamu pasti mengenal kadal raksasa asal Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan nama komodo. Namun tahukah kamu? Bahwa penduduk Labuan Bajo, tidak menggunakan kata komodo. Mereka lebih mengenal komodo dengan nama “Ora”. Ora dalam bahasa NTT tentunya berbeda dengan bahasa Jawa yang mungkin lebih familiar di telinga kamu. Dalam bahasa Jawa memang “Ora” itu, artinya tidak. Sedangkan “Ora” dalam bahasa di NTT artinya buaya darat. Hal ini dikarenakan bentuk komodo yang mungkin terlihat mirip dengan buaya.
Kamu tentu tidak asing dengan nama Labuan Bajo, salah satu daerah yang cukup terkenal di Indonesia. Akan tetapi, Labuan Bajo daerah mana? Labuan Bajo, sebenarnya ada di pulau Komodo. Daerah ini adalah salah satu desa dari 19 kelurahan ataupun desa yang ada di kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Tak hanya penduduk Labuan Bajo yang menyebut komodo dengan nama Ora. Namun seluruh penduduk di daerah lain yang masih berada di kawasan pulau Komodo juga menyebutnya dengan nama Ora. Sebutan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diturunkan secara turun-temurun.
8. Perampok Makanan yang Agresif
Seperti yang telah banyak dibahas sebelumnya,fakta menarik komodo asal Indonesia selanjutnya adalah paling banyak komodo berada di pulau Komodo dan hanya mampu bertahan di beberapa daerah tertentu. Namun tahukah kamu? Bahwa selain agresif ketika kelaparan, komodo juga salah satu perampok makanan yang agresif. Tak hanya hewan ternak yang menjadi incarannya. Namun jenazah juga. Bahkan penduduk di sekitar tempat tinggal komodo harus menindih makam dengan batu besar, supaya jenazahnya tidak dicuri dan dimakan komodo.
Kendati demikian, warga di pulau Komodo dan sekitarnya mengaku bahwa keberadaan komodo di alam liar, bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun, sayangnya banyak laporan yang menyatakan bahwa komodo akan menunggu di depan pintu rumah warga untuk menyerang penghuninya. Hal ini menunjukkan memang komodo bukanlah hewan yang ramah, meskipun faktanya hewan ini dilindungi, namun kamu harus tetap berhati-hati bila ingin berlibur atau mengunjungi Taman Nasional Pulau Komodo, demi melihat komodo secara langsung.
Itulah fakta-fakta menarik dari komodo yang mungkin belum kamu ketahui. Meskipun belum diketahui awalnya komodo berasal dari mana, namun fakta yang diketahui oleh dunia adalah komodo, kadal raksasa langka yang berasal dari Indonesia. Untuk itu, sebagai warga Indonesia yang baik, meskipun dari fakta-fakta di atas komodo termasuk dalam kategori hewan yang cukup berbahaya, kita tetap harus menjaga kelestariannya. Terlebih jumlah komodo terus mengalami penurunan setiap tahunnya.